Basecamp Gunung Sindoro via Keldung, Temanggung, Jawa Tengah, di sebelah kanan terlihat foto pendaki yang hilang dari Mahasiswa UIN Jogja, Jumat, 3 April 2015.
(Foto: Syidik Sulistiyanto)
Oleh: Syidik Sulistiyanto
“Pendakian untuk hari ini tidak dapat dilanjutkan, cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan pendakian, sebaiknya kita menuju rumah warga untuk membicarakan ini, karena ada teman kita yang terkendala kalau pendakian harus di undur”, ungkap Tri Wibowo selaku ketua pendakian massal Gunung Sindoro.
Suasana seketika berubah, raut wajah yang tadinya gembira setelah tiba di basecamp Pendakian Gunung Sindoro, seketika seperti terpukul mendengar pendakian yang tertunda untuk hari ini dan akan dilanjutkan esok hari. Semua peserta terpaksa menahan nafas sejenak di basecamp pendakian. Karena tertahan oleh jalur pendakian yang berubah kabut dan badai.
Di sisi lain kesibukan tengah terjadi di basecamp Kledung, pihak penjaga pos pendakian sibuk melakukan koordinasi dengan basarnas setempat dikarenakan ada salah satu pendaki yang hilang. Hal itu terjadi tepat saat rombongan dari penulis tiba di basecamp. Di tempat pendaftaran pendakian terpasang salah satu foto pendaki yang hilang, Ia merupakan Mahasiswa UIN Yogyakarta yang hilang di area pos 4 Sindoro. Malam harinya dengan terpaksa petugas dan pihak yang bertanggungjawab, menutup pendakian Gunung Sindoro untuk umum pada Sabtu, 4 April 2015, demi melancarkan jalannya proses evakuasi.
Banyak dari rombongan pendaki yang malam hari tiba, terpaksa gigit jari dan harus mencari alternatif gunung yang lain. “Pendakian Gunung Sindoro tertutup sementara untuk pendakian umum karena adanya proses evakuasi pendaki yang hilang,” tulisan yang menghiasi tepat di gerbang masuk Pendakian Gunung Sindoro via Kledung yang dijaga oleh beberapa orang.
Di sisi lain keberuntungan pun masih hadir di tim rombongan penulis yang tiba pada sore hari, karena tetap diperbolehkan melanjutkan pendakian. Walaupun sempat ragu untuk tidak boleh melanjutkan pendakian. Dengan suasana nan dingin di rumah warga yang tepat bawah lereng Gunung Sindoro Tri Wibowo mengungkapkan, pendakian tetap berjalan dan akan dimulai pukul 04.00 pagi. “Sebaiknya istirahat untuk melakukan summit attack nantinya,” kata Tri.
Pendakian yang sempat tertunda pun dimulai. Walaupun ditemani rintikan hujan dan dinginnya udara, tidak meredupkan semangat untuk menaklukan Sindoro. Perlu waktu sekitar dua jam untuk sampai di pos 1, dikarenakan oksigen yang dibutuhkan saat mendaki malam hari sangatlah besar. Ditambah banyaknya rombongan yang mengalami kelelahan, membuat jalannya pendakian sedikit terhambat.
Tiba di pos 1 setelah beristirahat sejenak kita mencoba menelusuri pos dua, suasana hadirnya matahari menghiasi perjalanan menuju pos dua, medan tempuh yang dilalui cukup berat dikarenakan hujan yang mengguyur Gunung Sindoro selama tiga hari. Keceriaanpun terlihat dari para pendaki. Setibanya di pos dua rombongan kembali beristirahat menyegarkan kondisi tubuh.
30 menit beristirahat rombongan melanjutkan perjalanan menuju pos 3. Kesenangan pun semakin menjadi. Di perjalanan menuju pos 3 inilah menjadi indah karena sekitar pukul 08.00 dengan gagahnya mulai kelihatan Gunung Sumbing, dibelakangnya terlihat Merapi, Merbabu serta Gunung Ungaran. Langitpun yang selama tiga hari dirundung kegelapan disertai rintik hujan seketika cerah menghiasi pagi itu.
“Ciptaan tuhan sungguh indah”, ujar salah satu pendaki. Di sepanjang perjalanan menuju pos tigalah suasana berubah, pertama banyak mengeluh capek, pegal, dan bahkan tidak kuat karena tak kunjung datang tempat yang akan ditemukan. Semua itu tidak terasa walaupun jalur cukup terjal tetapi dengan melihat keindahan tuhan yang sangat indah semua itu terbayarkan.
Tiba di pos 3 tenda-tenda yang berdiri dengan tegak sudah siap digunakan untuk beristirahat dan bermalaam. Keesekon harinya pendakian summit attack menuju puncak Sindoro dilakukan tepat pukul 03.00. Di temani dengan udara dingin dibawah 10 derajat celcius, tidak menyurutkan semangat baik peserta laki-laki maupun perempuan untuk menaklukan puncak Sindoro.
Tiba di puncak Gunung Sindoro yang dihiasi kabut, Minggu, 05 April 2015 pukul 07.30 WIB.
Perlu waktu sekitar 4 jam lebih 30 menit untuk tiba di puncak Sindoro (3153 MDPL). Walaupun saat tiba di puncak Sindoro tidak begitu terlihat sunrise serta keindahan pemandangan gunung-gunung di Jawa Tengah. Hal itu disebabkan karena cuaca kabut dan sedikit badai menghiasi puncak Gunung Sindoro. Namun, semua pendaki tidaklah kecewa mereka merasa lega dikarenakan perjalanan mengalami kemudahan dan keselamatan
No comments:
Post a Comment