Oleh : Syidik Sulisityano
Tangerang,
“Sekolah seharusnya tidak terpaku oleh
sistem yang ada, tingkat ingin tahu dalam proses pembelajaran yang harus
ditingkatkan di Indonesia”, ujar Ratna dalam penyampaian diskusi umum
kebangsaan, Selasa, 10/06/2014 di Auditorium Surya University.
Ratna
menjelaskan hal yang paling utama dalam proses pembelajaran di Indonesia adalah
attitude, sebuah sikap ingin
mengetahui diri dan harus lebih berkembang. Ratna mengungkapkan hal inilah yang dialami oleh suaminya tahun 1950. Di mana proses pembelajaran
saat itu, memberikan kesempatan anak untuk bisa menngeksplorasi lebih luas dan
semua akan berkembang seiring berjalannya waktu.
Ratna
dalam paparannya menjelaskan bahwa sistem pendidikan di Indonesia belum begitu
bisa terbuka, karena masih terpaku dan berorientasi pada nilai yang diberikan
oleh guru.
"Dalam hal demikian ketika guru bertanya kepada murid, banyak dari
murid yang tidak mau mengangkat tangan untuk menjawab sebuah pertanyaan", ungkap Ratna.
Ratna berpendapat dengan begitu anak merasa
takut untuk berpendapat, disebabkan anak
berkeyakinan bahwa jika pernyataan yang diajukannya salah akan mendapat nilai
jelek dari seorang guru. Ratna
memberikan sebuah gambaran proses pembelajaran di sekolah saat ini.
"Seharusnya
proses pembelajaran di Indonesia adalah proses pembelajaran yang menyenangkan
dan muridnya cinta kepada seorang gurunya. Murid menjadi lebih betah untuk
lebih lama di sekolah ketika bel waktu pulang", kata Ratna.
Bila Siswa mencintai gurunya
akan merasa waktu sekolah itu sangat berarti dan sekolah itu memberikan sebuah
hal yang menyenangkan bukan menakutkan.
“Anak seharusnya jika senang dalam proses pembelajaran, tidak mendoakan gurunya untuk tidak masuk dalam kelas bahkan kalau sakit, sakit yang lama", Ratna memberikan sebuah ilustrasi.
“Anak seharusnya jika senang dalam proses pembelajaran, tidak mendoakan gurunya untuk tidak masuk dalam kelas bahkan kalau sakit, sakit yang lama", Ratna memberikan sebuah ilustrasi.
Paradigma
belajar dalam berorientasi pada nilai saat ini berkembang di Indonesia. Sistem
pendidikan di Indonesia yang saat ini diajarkan masih proses berfikir linear dan hanya terpaku kepada
buku teks yang diberikan. Dalam proses belajar anak hanya menjawab untuk sebuah
ujian, ini merupakan sebuah realita yang terjadi di Indonesia. Proses seperti
ini harus segera dihilangkan dan diberi sebuah pencerahan.
“CEO Perusahaan besar dalam memilih sebuah
karyawan yang dilihat bukan hanya dari ‘nilai’ dalam sekolah yang dihasilkan
saat proses pembelajaran, melainkan dilihat dari Kreativitas dan Problem
solving yang ingin dilihat dari CEO dalam menentukan sebuah karyawan yang layak
untuk masuk dalam perusahaan” Jelas Ratna.
Ratna
khawatir bila di Indonesia sekolah dari sejak dini masih berorientasi kepada
nilai maka proses berkembangnya anak itu akan terhambat dan mungkin kedepannya Indonesia
akan selalu tertinggal dalam hal pendidikan. Fakta yang terjadi bahwa
pendidikan di Indonesia saat ini berada
dalam peringkat terendah.
Seharusnya semua pihak yang menginginkan sebuah pembaruan dalam bidang pendidikan Indonesia bisa ikut turun tangan menangani permasalahan yang terjadi di Indonesia. Semua harus bisa berfikir dan turun tangan bukan hanya mengandalkan pemerintah ungkap Ratna dengan penuh optimis.
Seharusnya semua pihak yang menginginkan sebuah pembaruan dalam bidang pendidikan Indonesia bisa ikut turun tangan menangani permasalahan yang terjadi di Indonesia. Semua harus bisa berfikir dan turun tangan bukan hanya mengandalkan pemerintah ungkap Ratna dengan penuh optimis.
No comments:
Post a Comment