Oleh : Syidik Sulistiyanto
Abstract
Abstract
Tulisan ini membahas tentang partai politik dan perkembangan partai politik pada zaman kolonial sampai zaman reformasi, di mana partai politik sebagai organisasi yang mempunyai sebuah tujuan tertentu dan sebuah kepentingan untuk mencapai segala sesuatu. Perkembangan yang menarik di Indonesia, membawa dampak kepada kehidupan partai politik. Setiap zaman dan era kepemimpinan pada saat itu ikut ambil alih dalam proses pelaksanaan partai politik di Indonesia.
Secara
etimologis,
partai berasal dari kata pars atau partis, yang berarti bersifat
bagian(Leteng, 2010) sedangkan politik berasal dari kata polis
(bahasa Yunani), yang artinya negara kota. Namun kemudian
dikembangkan dan diturunkan menjadi kata lain seperti polities (warga
negara), politikos (kewarganegaraan atau civic), dan politike tehne
(kemahiran politik), dan politike epistem (ilmu politik)( Cholisin,
2003:1).
Definisi
Menurut
Meriam Budiardjo dalam bukunya berpendapat bahwa politik adalah
berbagai macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara)
yang menyangkut proses menentukan tujuan dari sistem dan
melaksanakan tujuan (Meriam Budiardjo, 2012). Jadi, politik
ialah suatu proses dalam melaksanakan maupun dalam mencapai tujuan
dari politik itu sendiri.
Menurut Putra
Rifandi (2013 partai politik yaitu organisasi yang bersifat nasional dan
dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas
dasar kesamaan, kehendak, dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara,
serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945”.
Jadi partai politik adalah bagian dari suatu sistem bernegara yang memiliki proses dan tujuan-tujuan tertentu untuk mencapai suatu kepentingan.
Jadi partai politik adalah bagian dari suatu sistem bernegara yang memiliki proses dan tujuan-tujuan tertentu untuk mencapai suatu kepentingan.
Sejarah
Partai Politik dan Perkembangan Partai Politik di Indonesia
Partai
politik pertama lahir di Negara Eropa Barat. Dengan berasumsi
bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan dan
diikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir
secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat, di
satu pihak dan pemerintah. Pada awal perkembangannya, pada akhir
abad 18 di Negara-negara Barat seperti Inggris dan Perancis sebagai
pusatnya (Budiarjo, 2012). Kegiatan politik dipusatkan pada
kelompok-kelompok politik dalam parlemen, kegiatan itu
bersifat elitis dan aristokratis.
Sejarah
perkembangan partai politik di Indonesia mewarnai perkembangan
demokrasi di Indonesia. Partai politik merupakan cerminan dari tingkat
partisipasi politik masyarakat. Partai politik pertama lahir zaman kolonial sebagai perwujudan dari bangkitnya kesadaran nasional.
Dalam suasana saat itu, semua organisasi yang bertujuan sosial
seperti Budi Utomo dan Muhammadiyah, atau yang terang-terangan azas
politik/agama seperti Sarikat Islam dan Partai Katolik. Partai
politik/sekuler seperti PNI dan PKI memainkan peranan penting dalam
pergerakan nasional. Pola kepartaian masa ini menunjukkan
keanekaragaman, diteruskan dalam masa merdeka dalam bentuk
sistem multi partai.
Dalam sistem politik Indonesia, partai politik ditempatkan sebagai pilar utama dari penyangga demokrasi. Peran penting dari partai politik, maka diaturlah partai politi tersebut dalam suatu undang-undang. Fungsi partai politik berbeda satu sama lain, khususnya dikaitkan dengan beragam sistem politik yang lebih luas lagi seperti sistem politik yang dianut dan dijalankan oleh suatu negara. Namun, secara umum fungsi utama partai politik, dimanapun adanya, adalah sama, yakni sebagai salah satu pilar utama demokrasi.
Dalam sistem politik Indonesia, partai politik ditempatkan sebagai pilar utama dari penyangga demokrasi. Peran penting dari partai politik, maka diaturlah partai politi tersebut dalam suatu undang-undang. Fungsi partai politik berbeda satu sama lain, khususnya dikaitkan dengan beragam sistem politik yang lebih luas lagi seperti sistem politik yang dianut dan dijalankan oleh suatu negara. Namun, secara umum fungsi utama partai politik, dimanapun adanya, adalah sama, yakni sebagai salah satu pilar utama demokrasi.
Batasan
Masalah
Tulisan di sini akan membahas perjalanan partai politik yang ada di Indonesia
sejak zaman kolonial sampai reformasi, bagaimana perkembangan Partai Politik yang ada
di Indonesia?
Pembahasan
Di
Indonesia partai politik merupakan bagian dari kehidupan politik
selama kurang lebih seratus tahun. Partai politik di Indoensia dianggap sebagai sebuah kelompok manusia terorganisir, yang
anggota-anggota sedikit banyak mempunyai orientasi nilai-nilai serta cita-cita yang sama dan mempunyai tujuan untuk memperoleh
kekuasaan politik serta mempertahankannya untuk melaksanakan program
yang telah ditetapkannya.
Di Indonesia terutama sangat mengenal sistem multi-partai, sekalipun gejala partai tunggal dan dwi partai tidak asing dalam sejarah Indonesia. Sistem itu berlaku berdasarkan sistem tiga orsopol dapat dikategorikan sebagai sistem multi-partai dalam satu partai.
Di Indonesia terutama sangat mengenal sistem multi-partai, sekalipun gejala partai tunggal dan dwi partai tidak asing dalam sejarah Indonesia. Sistem itu berlaku berdasarkan sistem tiga orsopol dapat dikategorikan sebagai sistem multi-partai dalam satu partai.
Menurut
Budiarjo (2012) di Indonesia terdapat enam zaman perkembangan partai politik di Indonesia, diantaranya sebagai berikut :
Zaman
Kolonial
Partai
politik pertama lahir pada zaman kolonial sebagai manifestasi
bangkitnya kesadaran nasional. Pada zaman kolonial, partai politik hanya masuk
sistem organisasi. Organisasi Budi Utomo dan Muhammadiyah yang memgang banyak peranan dari kesadaran nasional. Namun, partai
yang berbasis agama seperti Serikat Islam dan Partai Katolik. Parta politik yang berbasis sekuler (seperti PNI dan PKI), di mana semua partai memainkan peran
penting dalam berkembanganya pergerakan nasional menuju kemerdekaan
saat itu (Budiarjo, 2012 : 423). Pola pada saat itu menunjukan
keanekaragaman dan pola ini dihidupkan kembali pada zaman kemerdekaan
dalam bentuk sistem multipartai.
Zaman
Pendudukan Jepang
Pada zaman pendudukan kolonial Jepang, partai
politik sangat dilarang untuk melakukan suatu aktivitas. Rezim
Pemerintahan Jepang yang sangat represif bertahan hanya tiga setengah
tahun. Zaman penjajahan Jepang, berbagaai partai dibubarkan dan setiap kegiatan
politik dilarang. Hanya ada satu dari golongan islam yang
diperkenankan mendirikan sebuah organisasi yaitu Masyumi.
Zaman
Demokrasi Parlementer
Perkembangan
partai politik pada era ini mengalami sebuah kemajuan di mana partai
politik pada saat itu memegan peranan penting dalam proses
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peran partai politik dalam
proses membuat keputusan-keputusan yang menentukan nasib masyarakat
Indonesia. Masyumi dan PNI merupakan sebagai partai terkuat saat itu.
Partai-partai lain seperti Partindo, Gerindo, dan Parindra bagian
dalam PNI. Partai besar lainnya yang memegang peran pnting adalah
PArtai Komunis Indonesia. PArtai itu berhasil menguasai sayap kiti,
suatu gabungan dari partai-partai yang orientasi politiknya
kekiri-kirian. PKI memperoleh pukulan berat saat terjadinya tragedy
Madiun. Mulai saat itu Partai PNI dan Masyumi tetap mendominasi
panorama politik Indonesia. Peran mereka tercermin dalam KNIP dan
badan pekerja. Hasil Pemilu 1995 menempatkan PNI, Masyumi, NU, dan
PKI urutan empat besar partai di Indonesia.
Zaman
Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Zaman
ini ditandai kedudukan presiden, antaralain ditetapkannya sebagai
presiden seumur hidup melalui tap MPR no III/1963. Kedua pengurangan
peranan partai politik, kecuali PKI yang mendapat kesempatan untuk
berkembang. Ketiga, peningkatan peranan militer sebagai kekuatan
sosial politik. Namun perkembangan ini berakhir setelah adanya
gerakan 1965 yang diberinama Gestapu-PKI mengkhiri riwayat demokrasi
terpimpin yang telah bertahan selama enam tahun.
Zaman
Demokrasi Pancasila
Pertama
mencabut tap MPR tentang presiden Sukarno menjadi presiden seumur
hidup. Inilah awal mula rezim otoriter yang berkuasa mulai bergerak.
Peranan golongan militer yang kuat, usaha penyederhanaan partai
dilanjutkan dengan cara yang sedikit banyak radikal (Budiarjo, 2012 :
394). Pada awal hanya 10 partai termasuk pada zaman ini digolongkan
kepada tiga golongan yaitu Golongan Nasional, Golongan Sipil, dan
Golongan Karya. Namun itu tidak terjadi pada Pmilu 1971. Pada tahun
1973 baru terjadi dalam tiga golongan baru yaitu empat partai Islam,
Nahdatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia, Partai Serikat Islam dan
Persatuan Tarbiyan Islamiyah yang menjadi Partai Persatuan
Pemabangunan, Setelah itu dari sayap nasional yaitu PNI, Partai
Kristen Indonesia, Partai Katolik, Partai Murba, dan Partai Ikatan
pendukung kemerdekaan Indoensia yang menjadi PDI, dengan demikian
pada tahun 1977 bertarunglah ketiga partai yaitu Golkar, PPP, dan
PDI. Di zaman itu Golkar selalu mejadi nomor pertama di era orde
baru.
Zaman
Reformasi
Reformasi
yang telah berjalan lebih dari 16 tahun. Pada zaman ini pada saat
B.J. Habibie dan parlemen mengeluarkan UU no 2/1999 tentang partai
politik. Perubahan yang didambakan ialah mendirikan suatu sistem di
mana partai-partao politik tidak mendominasi kehidupan politik secara
berlebihan, akan tetapi tidak memberi peluang kepada eksekutif untuk
menjadi terlalu kuat. (Budiarjo, 2012: 449).
Partai
Politik pada tahun 1999 yang emnuhi syarat untuk menjadi peserta
pemilihan umum hanya 48, hasil pemilu pada 1999 menunjukan bahwa
tidak ada [artai yang secara tunggal mendominasi pemerintahan dan
tidak ada partai yang memegan posisi mayoritas mutlak yang dapat
mengendalikan pemerintahan.
Pada
saat inilah kehidupan demokrasi di Indonesia berjalan lebih terbuka
dan demokratis lagi, menggerakan sebuah partai bukan hanya lewat
tatap mata pada zaman sekarang melainkan bisa melalui New MEDIA
Kesimpulan
Partai
Politik yang seyogyanya sebagai sebuah organisasi yang mewakili atas
nama rakyat seharusnya memberikan sebuah pembelajaran yang baik bagi
sistim politik yang berlaku di Indonesia. Dengan perjalanan partai politik yang begitu lama sejak zaman kolonial sampai kepada zaman New
Media. Partai Politik tetap menjadi, organisasi yang menjadi wadah
untuk kedaulatan rakayat. Setiap zaman berbeda dengan sistem
politiknya, untuk proses di zaman new media semoga menjadi zaman
demokrasi yang lebih baik lagi untuk Indonesia.
Daftar
Pustaka
Cholisin
(2003) Dasar-dasar Ilmu Politik Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta
Leteng,
Hubert (2010) Spiritualitas Imam Praja Kanisius:Berakar pada Gereja
Loka. Kanisius : Yogyakarta
A.A.
Sahid Gatara, Ilmu Politik memamahi dan Menerapkan. (Bandung: Pustaka
Setia,2009),
hal.
199.
A.Rahman.
H.I.., Sistem Politik Indonesia. (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007),
hal. 107.
Budiarjo, Miriam (2012) Dasar-Dasar Ilmu Politik Prima Grafika : Jakarta
lihat juga http://m.putra.rifandi.com/berita-luruskan-kembali-etimologi-dari-partai-politik.html diakses pada 21 September 2014
Budiarjo, Miriam (2012) Dasar-Dasar Ilmu Politik Prima Grafika : Jakarta
lihat juga http://m.putra.rifandi.com/berita-luruskan-kembali-etimologi-dari-partai-politik.html diakses pada 21 September 2014
No comments:
Post a Comment