“Tuntutlah ilmu sejak dalam buaian
hingga liang lahat,”
Kalimat
tersebut merupakan kalimat yang selalu terdengar oleh kita baik melalui
ceramah, sekolah, pengajian, maupun di lingkungan keluarga kita. Ajaran untuk
menuntut ilmu merupakan ajaran yang wajib kita kerjakan sebagai manusia. Kita
diciptakan di dunia ini pasti ada ilmunya, bagaimana proses orangtua kita
mengandung, bagaimana orangtua kita merawat kandungannya selama 9 bulan. Dan
bagaimana cara orangtua kita melahirkan kita. Bahkan ketika kita meninggal
dunia pun, ada ilmu yang harus dipelajari bagaimana memandikan jenazah, me-salakan
jenazah hingga menguburkannya. Dalam hal ini berarti kita hidup tidak lepas
dari yang namanya ilmu.
Menurut
Kamus besar Bahasa Indonesia ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Hal ini berarti ilmu itu sangat luas dari segi mana kita akan menggunakan ilmu
itu. Dalam definisi tersebut juga dijelaskan ilmu itu bukan
hanya yang bersifat textbook berdasarkan buku. Lebih dari itu ilmu mencakup apa
saja yang dilakukan manusia ketika mereka hidup.
Ilmu
yang paling sederhana adalah bagaimana kita melakukan kegiatan sehari-hari
seperti berjalan, makan, menaiki kendaraan bermotor, bertegur sapa, dan melakukan
interaksi. Semua itu ada ilmunya yang harus dipelajari. Kita tida bisa asal
menggunakan ilmu, bila melenceng pun akan merugikan diri kita maupun orang
lain. Begitu pula dengan ilmu agama, kita harus menuntut ilmu dengan ahlinya
dan tidak bisa menuntut ilmu yang tidak sesuai dengan keahliannya. Suatu saat
pasti akan sesat pikiran kita dalam memproses pengetahuan yang masuk.
Belajar
mencari ilmu juga bisa dari kehidupan sekitar, berinteraksi, pengalaman maupun
belajar ilmu dari alam semesta. Cakupan ilmu itu luas sekali, bagi kalangan
akademisi mungkin ilmu tertinggi mampu meraih gelar doktoral, tetapi dalam
cakupan hal yang lain ilmu itu masih kurang dan kita harus belajar kembali. Di
mana ada langit maka semakin kita kejar semakin jauh langitnya, begitu pula
dengan ilmu semakin kita raih ilmu yang satu, ada ilmu yang dua yang belum kita
ketahui.
Manusia
hidup dengan ilmu akan lebih mulia di sisi Allah Swt karena penanaman
nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatannya berdasarkan ilmu dan tidak sesat
berpikir. Berbeda halnya dengan orang yang tidak berilmu. Oleh karenanya ilmu
itu penting ada baiknya manusia itu mengamalkan ilmunya dan mengajarkan kepada
orang lain. Ilmu yang diajarkan kepada orang lain tidak akan berkurang sedikit
pun dan akan bertambah ilmu yang kita peroleh. Janganlah pelit ilmu, berikanlah
ilmu mu, karena dengan kamu memberi ilmu kepada orang lain, maka kebaikan ilmu
yang kamu berikan akan menuntun kamu menuju jalan kemenangan kelak di dunia dan
akhirat.
Belajar
dan mengajarkan ilmu tentu harus ikhlas semata-mata ingin mengajarkan dan
membantu sesama bukan karena ingin dipuji maupun hal yang sombong. Sebab bila
sesuatu yang kita kerjakan bukan karena ikhlas maka akan sia-sia ilmu yang kita
pelajari dan kita berikan. Ikhlas merupakan hal yang sullit dalam kehidupan
kita, tetapi sebisa mungkin kita ikhlas dalam melakukan segala sesuatu dan tidak
usah mengharapkan imbalan.
Kesimpulan
Belajar
menuntut ilmu dan memberikan ilmunya kepada orang lain secara ikhlas merupakan
cara terbaik manusia ketika hidup di dunia. Jangan pernah sombong dan pelit apa
yang pernah kau raih dari kehidupan di dunia.